REDUPLIKASI
Reduplikasi
Pengertian Proses Pengulangan atau Reduplikasi
Menurut buku Morfologi Chaer halaman 178, Reduolikasi atau
pengulangan bentuk satuan kebahasaan merupakan gejala yang terdapat dalam
banyak bahasa di dunia ini. Misalnya dalam slah satu bahasa di kepulauan
Marshall ( daerah pasifik ) ada kata takin ‘ kaus kaki ‘ direduplikasikan
menjadi takinkin ‘ memakai kaus kaki ‘. Ada beberapa pengertian reduplikasi
atau proses pengulangan menurut pakar kebahasaan yaitu:
Menurut KBBI ( 2008 : 1153 ) Proses pengulangan atau reduplikasi
adalah proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata, seperti kata
rumah-rumah, tetamu, bolak-balik.
Menurut
Hasan Alwi ( 2003 ) reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan kata
atau unsur kata. Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan
perulangan utuh maupun sebagian. Contohnya adalah " anjing-anjing ",
" lelaki ", " sayur-mayur " dan sebagainya.
ΓΌ
Reduplikasi Fonologi
ΓΌ
Reduplikasi Semantik
ΓΌ
Reduplikasi Sintaksis
ΓΌ Reduplikasi
Morfologi
a.
Reduplikasi
fonologis
Menurut buku yang dikarang Abdul Chaer (2008:179)
mengemukakan Reduplikasi fonologi berlangsung terhadap dasar yang bukan
akar atau terhadap bentuk yang statusnya lebih tinggi dari akar. Status bentuk
yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonologis ini tidak menghasilkan
makna gramatikal, melainkan menghasilkan makna leksikal. Yang termasuk
reduplikasi ini adalah :
1) Kuku, dada, pipi, cincin, dan sisi. Bentuk tersebut adalah sebuah
kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
2)
Foya-foya,tubi-tubi,sema-sema,
anai-anai dan ani-ani.
Bentuk ini diulang secara utuh, bentuk dasarnya tidak berstatus sebagai akar
mandiri dan tidak ada dalam Bahasa Indonesia.
3)
Laba-laba,kupu-kupu,paru-paru,onde-onde
dan rama-rama. Bentuk ini jelas sebagai
bentuk ulang dan dasarnya pun ada. Tetapi reduplikasinya tidak menghasilkan
makna gramatikal namun makna leksikal`
4)
Mondar-mandir,luntang-lantung,lunggang-langgang,kocar-kacir
dan teka-teki. Bentuk ini tidak
diketahui akar yang menjadi dasar pengulangannya. Dan maknanya adalah makna
leksikal bukan gramatikal serta disebut kata ulang semu.
b.
Reduplikasi
sintaksis
Reduplikasi
ini merupakan proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa
akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah
kata. Kridalaksana (1989) menyebutnya menghasilkan sebuah ‘ulangan kata’,
bukan ‘kata ulang’. Contoh: suaminya benar benar jantan.
c.
Reduplikasi
semantis
Reduplikasi ini merupakan pengulangan “makna”
yang sama dari dua buah kata yang bersinonim. Contoh: kata ilmu dan kata
pengetahuan memiliki makna yang sama. Bentuk seperti ini dalam buku tata
bahasa dimasukkan dalam kelompok reduplikasi berubah bunyi (dwilingga salin
suara).
d.
Reduplikasi
morfologis
Reduplikasi ini dapat terjadi bentuk dasar yang berupa
akar, berupa bentuk afiks dan komposisi.Prosesnya dapat berupa pengulangan
utuh, pengulangan berubah bunyi dan pengulangan sebagaian.
1) Pengulangan Akar
Bentuk dasar yang berupa akar memiliki tiga macam proses pengulangan,
yaitu pengulangan utuh, sebagian dan perubahan bunyi.
|
Pengulangan
|
Artinya
|
Bentuk dasar
|
Kata
|
|
Utuh
|
Dasarnya diulang tanpa
melakukan perubahan bentuk fisik dari akarnya.
|
meja
|
meja-meja
|
|
Sebagian
|
Bentuk dasar itu hanya
salah satu suku katanya saja disertai dengan “pelemahan” bunyi`
|
tangga
|
Tetangga
|
|
Dengan perubahan bunyi
|
Bentuk dasarnya
diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi.
|
-
|
ramah-tamah
|
2) Pengulangan Dasar Berafiks
Disini terdapat tiga macam proses afiksasi:
§ Pertama, akarnya diberikan afiks dulu, baru
kemudian diulang atau di reduplikasikan. Contoh: lihat me- lihat melihat-lihat
§ Kedua, akarnya di reduplikaikan dulu kemudian
diberikan afiks. Contoh : jalan jalan-jalan
ber- jalan-jalan
§ Ketiga, akarnya diberi afiks dulu dan diulang
secara bersamaan. Contoh : minggu ber minggu-minggu
Berikut ini dibicarakan proses itu dengan afiksnya satu per satu:
|
Akar
|
Arti
|
Kata dasar
|
Kata
|
|
Berprefiks ber-
|
a. Dilakukan
pengulangan sebagian
b. Dilakukan
pengulangan sebagian
|
a. ber + lari
b. ber + hari
|
a. berlari-larian
b. berhari- hari
|
|
Berkonfiks ber-an
|
Direduplikasikan
sebagian hanya akarnya
|
Berpelukan
|
berpeluk- pelukan
|
|
Berprefiks me-
|
a. Bersifat progresif
dan kelompok
b. Bersifat regresif
|
a. menari
b. memukul
|
a. menari- nari
b. pukul- memukul
|
|
Berklofiks me-kan
|
Direduplikasikan hanya
akarnya saja
|
Melebihkan
|
melebih- lebihkan
|
|
Berklofiks me-i
|
Direduplikasikan hanya
akarnya saja
|
Melempari
|
melempar- lempari
|
|
Berprefiks pe-
|
Direduplikasikan
secara utuh
|
Pembina
|
pembina- pembina
|
|
Berkonfiks pe- an
|
Direduplikasikan
secara utuh
|
Pendirian
|
pendirian- pendirian
|
|
Berkonfiks per- an
|
Direduplikasikan
harus secara utuh
|
Peraturan
|
peraturan- peraturan
|
|
Bersurfiks –an
|
a. Mengulang secara
utuh bentuk afiksnya
b. Mengulang akarnya
sekaligus dengan pengulangannya
|
a. tulisan
b. biji
|
a. tulisan- tulisan
b. biji- bijian
|
|
Berprefiks se-
|
a. Diulang secara utuh
b. Diulang hanya
akarnya
|
a. sekali
b. baik
|
a. sekali- sekali
b. sebaik- baik
|
|
Berprefiks ter-
|
Direduplikasikan hanya
akarnya saja
|
Tawa
|
tertawa- tawa
|
|
Berkonfiks se- nya
|
Direduplikasikan hanya
akarnya saja
|
Tinggi
|
setinggi- tingginya
|
|
Berkonfiks ke- an
|
Direduplikasikan hanya
akarnya saja
|
Biru
|
kebiru- biruan
|
|
Berinfiks (-em-,
el-, -er-, -m-)
|
Direduplikasikan
sekaligus dalam infiksasi dan proses reduplikasi
|
Tali
|
tali- temali
|
3)
Reduplikasi
Kompositum (gabungan kata)
Dibedakan menjadi :
§ Kompositum yang kedua unsurnya sederajat .
Contoh: tua muda- tua muda.
§ Kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat.
Contoh: surat- surat kabar.
e.
Reduplikasi
dasar nomina
Dasar nomina ini apabila direduplikasikan akan
melahirkan makna gramatikal yang menyatakan:
·
Banyak
·
Banyak dan
bermacam-macam
·
Banyak
dengan ukuran tertentu
·
Menyerupai
atau seperti
·
Saat atau
waktu
Bentuk dasar dan bentuk reduplikasi yang
melahirkan makna gramatikal tersebut akan di bahas sebagai berikut:
|
Dasar nomina
|
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
|
Berupa akar, bentuk
berprefiks pe-,ke-, bekonfiks pe-an, per-an, ke-an bersufiks –an
|
banyak
|
(+ terhitung)
|
Ancaman-ancaman
|
|
Dalam bentuk akar
|
banyak dan
bermacam-macam
|
(+ berjenis)
|
kacang- kacangan
|
|
Dalam bentuk dasar
|
banyak dengan satuan
ukuran tertentu
|
(+ ukuran) atau
(+ takaran)
|
berliter- liter
|
|
Dalam bentuk akar
|
menyerupai atau
seperti
|
(+ bentuk tertentu)
atau (+ sifat tertentu)
|
mobil-mobilan
|
|
Dalam bentuk akar
|
saat
|
(+ saat)
|
pagi- pagi
|
f.
Reduplikasi
dasar verba
Bentuk dasar dan bentuk reduplikasi yang
melahirkan makna gramatikal tersebut akan di bahas sebagai berikut:
|
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
|
Kejadian (tindakan)
berulang kali
|
(+ tindakan) dan
(- durasi)
|
menembak-nembak
|
|
Kejadian berintensitas
|
(+ tindakan) dan (+
durasi)
|
bermain- main
|
|
Berbalasan
|
(+ tindakan) dan
(- durasi) serta prefiks me- regresif
|
salah- menyalahkan
|
|
Dilakukan tanpa tujuan
‘dasar’
|
(+ tindakan) dan (+
durasi)
|
duduk- duduk
|
|
Hal me…
|
(+ tindakan) dan
(+ durasi) serta prefiks me- regresif
|
tari- menari
|
|
Begitu (dasar)
|
(+ tindakan) dan (+
saat)
|
datang- datang
|
g.
Reduplikasi
dasar ajektiva
Makna gramatikal reduplikasi ini sangat
tergantung pada konteks kalimatnya. Jadi, ada kemungkinan bentuk reduplikasi
yang sama akan memiliki makna gramatikal yang berbeda.Bentuk dasar dan bentuk
reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal tersebut akan di bahas sebagai
berikut:
|
Makna gramatikal
|
Komponen
|
Contoh
|
|
Banyak yang dasar
|
(+ keadaan) dan (+
ukuran)
|
nakal- nakal
|
|
Se (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+
ukuran)
|
lebar- lebar
|
|
Hanya yang (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+
ukuran)
|
besar- besar
|
|
Sedikit bersifat
(dasar)
|
(+ keadaan) dan (+
warna)
|
kebiru- biruan
|
|
Meskipun (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+
sikap)
|
pintar- pintar
|
|
Sama (dasar)
|
(+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
secantik- cantik
|
|
Intensitas
|
(+ keadaan) dan (+
ukuran)
|
menjelek- jelekkan
|
h.
Reduplikasi
kelas tertutup
Kata yang termasuk kelas tertutup adalah kata-
kata yang termasuk dalam kelas adverbia,
promina, numeralia, konjungsi, artikulus, dan interjeksi. Kata dalam kelas ini
ada yang mengalami proses reduplikasi. Namun, makna- makna dalam proses
tersebut sukar dikaidahkan. Oleh karena itu jumlahnya terbatas maka akan
dijelaskan sebagai berikut:
|
Reduplikasi Dasar
|
Kosakata
|
Yang Terlibat
|
Contoh
|
|
1.
Adverbia
Negasi
|
Bukan, tidak, tak, dan tiada.
|
Bukan dan tidak
|
Disini kamu jangan berbicara yang tidak-
tidak.
|
|
2.
Adverbia
Larangan
|
Jangan dan tidak boleh
|
Jangan
|
Mari kita segera pulang, jangan-janganayah
sudah di rumah.
|
|
3.
Adverbia
Kala
|
Lampau (sedang, tengah)
Kala kini (lagi)
Kala yang akan datang ( akan dan mau)
|
sudah dan akan
|
Kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan
dia bisa hidup selamanya .
|
|
4.
Adverbia
Keharusan
|
Kemungkinan (barangkali, kali, dan mungkin)
Keharusan (mau, ingin, dan hendak)
Boleh
|
Kali, mau, dan boleh
|
Boleh- boleh saja kalau Anda mau mengajukan usul itu.
|
|
5.
Adverbia
Jumlah
|
Banyak, sedikit, lebih, kurang, dan cukup
|
Semuanya terlibat
|
Setelah diberi gula harus diberi air banyak-
banyak.
|
|
6.
Adverbia
Taraf
|
Agak, sangat, amat, sekali, sedang, kurang,
dan paling
|
Agak dan paling
|
Harganya paling- paling seribu rupiah.
|
|
7.
Adverbia
Frekuensi
|
Sekali, jarang, sering, dan lagi
|
Semuanya terlibat
|
Jangan sekali- kali kau langgar peraturan
itu.
|
|
8.
Adverbia
Tanya
|
Apa, siapa, berapa, mana, kenapa, mengapa,
bagaimana
|
Semuanya terlibat
|
Dia bukan siapa- siapa, maka jangan takut.
|
|
9.
Promina
Persona
|
Saya dan aku sebagai orang pertama tunggal;
kami sebagai orang pertama jamak eksklusif; kita sebagai orang pertama jamak
inklusif; kami, engkau dan anda sebagai orang kedua tunggal; kalian dan kamu
sekalian sebagai orang kedua jamak; dia, ia dan beliau sebagai orang ketiga
tunggal dan mereka sebagai orang ketiga jamak
|
Semuanya terlibat
|
Beliau- beliau diataslah yang mengerti
masalah sebenarnya.
|
|
10. Promina demonstratifa
|
Ini, itu, begini dan begitu
|
Semuanya terlibat
|
Mengapa yang ini- ini saja yang kamu tuntut.
|
|
11. Numeralia
|
Nama bilangan
|
Semuanya terlibat
|
Mereka diberi uang seratus- seratus.
|
|
12. Kunjungsi koordinatif
|
Dan menyatakan gabungan
Serta menyatakan kesertaan
Melainkan menyatakan kebalikan bahkan dan
malah (an) menyatakan penguatan
Kemudian, setelah, sesudah, dan lalu
menyatakan hubungan waktu
|
Semuanya terlibat
|
Kita tidak perlu mengangat lagi kejadian yang
lalu- lalu.
|
|
13. Konjungsi subordinatif
|
Karena, sebab, asal, dan lantaran menyatakan
sebab
Kalau, jika, jikalau, andai, andaikata, dan
seandainya menyatakan persyaratan
Meski (pun), biar (pun), kendati (pun)
menyatakan penguatan
Hingga, sehingga dan sampai menyatakan batas
Kecuali
|
Kalau, andai dan sampai
|
Mari kita ke kebun, kalau- kalau ada durian
jatuh.
|
Daftar
Pustaka
Chaer, Abdul. 2015. Morfologi
Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar