KLASIFIKASI KATA

KLASIFIKASI KATA
A.    Klasifikasi Kata
Secara Etimologi Kata “kata” dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak kathā. Dalam bahasa Sanskerta,  kathā sebenanya bermakna “konversasi”, “bahasa”, “cerita”atau “dongeng”. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantic menjadi “kata”.Konsep kata yang umum kita jumpai dalam berbagai buku linguisti adalah bahwa kata merupakan bentuk yang, ke dalam mempunyai susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas di dalam kalimat. Batasan atau konsep itu menyiratkan dual hal. Pertama, bahwa setiap kata mempunyai susunan fonem yang urutannya tetap dan tidak dapat berubah, serta tidak dalam di selipi atau di selang oleh fonem lain. Jadi, misalnya, kata sikat, urutan fonemnya adalah /s/, /i/, /k/, /a/, dan /t/ urutan itu tidak dapat di ubah menjadi /s/, /k/, /a/, /i/, dan /t/. atau di selipi fonem lain, misalnya, menjadi /s/, /i/, /u/, /k/, /a/, dan /t/ keduanya setiap kata mempunyai kebebasan berpindah tempat di dalam kalimat, atau tempatnya dapat di isi atau di gantikan oleh kata lain, atau juga dapat dipisahkan dari kata lainnya.
Ciri pertama, kiranya tidak menimbulkan masalah, tetapi ciri kedua menimbulkan masalah karena ternyata kebebasan berpindah setiap kata tidak sama. Ada yang dapat berpindah secara bebas, tetapi ada pula yang terikat dengan satuannya yang lebih besar di dalam kalimat. Kata barangkali dan mungkin memiliki kebebasan yang lebih daripada kata tetapi dan kata kepada.
Adanya kebebasan dan ketidakbebasan ini menunjukan bahwa kata-kata itu memiliki karakter, ciri, atau sifat yang berbeda, sehingga dalam linguistik biasa dilakukan klasifikasi, penggolongan, atau kategorisasi kata-kata.

·         Kelas Terbuka
1.     Verba (kata kerja) adalah kata yang menyatakan tindakan atau perbuatan.
o    Ciri-ciri utama verba dilihat dari adverbia yang mendampingnya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kata verba.
·         Dapat didampingi oleh adverbia negasi tidak dan bukan.
·         Dapa didampingi oleh adverbia frekuensi seperti sering, jarang, dan kadang-kadang.
·         Tidak dapat didampingi oleh kata bilangan dengan penggolongannya.
·         Tidak dapat didampingi oleh semua adverbia derajat.
·         Dapat didampingi oleh semua adverbia kala (tenses). Seperti sudah makan, sedang mandi, lagi tidur, dll.
·         Dapat didampingi oleh semua adverbia keselesaian. Seperti belum mandi, baru datang, seudah pulang, dll.
·         Dapat didampingi oleh semua adverbia keharusan. Seperti boleh mandi, harus pulang, wajib datang.
·         Dapat didampingi oleh semua anggota adverbia kepastian. Seperti pasti datang, tentu pulang, mungkin pergi, dll.

2.     Nomina (kata benda) adalah kaya yang menyatakan benda atau yang dibendakan.
o    Ciri-ciri nomina dilihat dari adverbia pendampinginya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kata nomina.
·           Tidak dapat di dahului oleh adverbia negasi tidak.
·            Tidak dapat di dahului oleh adverbia derajat agak (lebih, sangat, dan paling)
·           Tidak dapat di dahului oleh adverbia keharusan wajib (kucing, meja, bulan, rumah, dan pensil)
·           Dapat didahului adverbia yang menyatakan jumlah seperti satu buah, sebatang, dll.
Misalnya: baju, meja, televisi.
3.     Adjektiva (kata sifat) adalah kata yang menjelaskan, mengubah, atau menambah arti dari suatu kata benda agar lebih spefisik.
o    Ciri-ciri nomina dilihat dari adverbia pendampinginya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kata nomina.
·         Tidak dapat didampingi oleh adverbia frekuensi. Seperti sering, jarang, kadang-kadang.
·         Tidak dapat didampingi oleh adverbia jumlah.
·         Dapat didampingi oleh adverbia derajat.
·         Dapat didampingi oleh adverbia kepastian. Seperti pasti, tentu, mungkin, dan barang kali.
·         Tidak dapat diberi adverbia kala (tenses) hendak dan mau. Jadi bentuk-bentuk tidakberterima.

·         Kelas Tertutup
1.     Pronomina (kata ganti) adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Misalnya: saya, kapan, -nya, ini.
2.     Numerlia (kata bilangan) adalah kata yang di gunakan untuk menyatakan jumlah (orang, bintang, benda, dan lainnya) atau urutan. Misalnya: satu, dua, kesatu, ½ = setengah/separuh.
3.     Adverbia (keterangan) adalah kata yang bersifat menerangkan kata sebelumnya seperti kata kerja, sifat, bilangan, namun tidak menerangkan kata ganti benda dan kata ganti nama. Misalnya: dengan...., secara...., agar..., di...., ke..., dll.
4.     Preposisi (kata depan) adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Misalnya: dalam, atas, antara, kepada, akan, oleh, terhadap, dengan, dll.


Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS MORFEM BAHASA INDONESIA

PROBLEMA MORFOLOGIS DALAM BAHASA INDONESIA

MORFOLOGI DAN ILMU KEBAHASAAN LAIN